METODE PRAKTIK KEPERAWATAN
1.
Metode keperawatan primer/utama (Primary
Nursing)
Yaitu
pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satuorang
“registered nurse” sebagai perawat primer yang bertanggung jawab dalamasuhan
keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang menjadi tanggungjawabnya mulai
dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila perawatprimer/utama libur
atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan kliendiserahkan pada teman
kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalamandan keterampilannya
(associate nurse).
Keuntungan
a.
Model praktek keperawatan profesional dapat
dilakukan atau diterapkan.
b.
Memungkinkan asuhan keperawatan yang
komprehensif
c.
Memungkinkan penerapan proses keperawatan
d.
Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
e.
Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga
menerima asuhan keperawatan
Kerugian
a.
Hanya dapat dilakukan oleh perawat
profesional
b.
Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan
metode lain
2.
Metode “modular”
Yaitu
pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan olehperawat
profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari
mulaimasuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau
keseluruhan.Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil
danmemiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8 – 12
orangklien.
Keuntungan dan Kerugian:
Sama
dengan gabungan antara metode tim dan metode perawatan primer.
Semua
metode di atas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisiruangan. Jumlah
staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahaspembicara yang
sebelumnya. Selain itu kategori pendidikan tenaga yang ada perludiperhatikan
sesuai dengan kondisi ketenagaan yang ada saat ini di Indonesiakhususnya di
rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo metode tim lebih memungkinkanuntuk
digunakan, selain itu menurut organisasi rumah sakit Amerika bahwa dari
hasilpenelitian dinyatakan 33% rumah sakit menggunakan metode Tim, 25%
perawatantotal/alokasi klien, 15% perawatan primer dan 12% metode fungsional
(Kron & Gray,1987). Dengan demikian metode tim tepat digunakan model praktik keperawatan profesional
model keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem
(struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang
dapat mendukung asuhan keperawatan. pada aspek struktur, ditetapkan jumlah
tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat
ketergantungan pasien, jenis tenaga disuatu ruang rawat yaitu kepala ruang,
clinical care manager (CCM), perawat primer (primary nursing) dan perawat
asosiet (PN) serta standar rencana keperawatan. pada aspek proses ini
ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer, metode modifikasi
perawatan primer merupakan kombinasi dari kedua metode tim dan primer. dengan
demikian diharapkan kontinuitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan
keperawatan terdapat pada perawat primer. pelayanan keperawatan sebagai inti
dari praktik keperawatan profesional menuntut kemampuan perawat untuk dapat
berperan sebagai pengelola pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan MPKP
sehingga mutu asuhan keperawatan dapat ditingkatkan 5 sub sistem dalam
pengembangan MPKP adalah sebagai berikut
1. nilai profesional sebagai inti model
pada model ini, PP dan PA membangun kontrak dengan klien
atau keluarga menjadi mitra dalam pemberian aasuhan keperawatan. pada
pelaksanaan dan evaluasi renpra (rencana keprawatan). PP mempunyai otonomi dan
akuntabilitas untuk mempertanggung jawabkan asuhan keperawatan yang diberikan
termasuk tindakan yang dilakukan oleh PA. hal ini berarti bahwa membina prforma
PA untuk melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai profesional, nilai-nilai
profesional digariskan dalam kode etik keperawatan yaitu hubungan perawat
klien, hubungan peawat praktik, hubungan perawat teman sejawat, hubungan
perawat profesi.
2. pendekatan manajemen
pada model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada
garis koordinasi yang jelas antara PP dan PA. performa PA dalam satu tim
menjadi tanggung jawab PP. dengan demikian, PP adalah seorang manajer asuhan
keperawatan. sebagai seorang manajer , PP harus dibekali dengan kemampuan
manajemen dan kepemimpinan sehingga PP menjadi manajer yang efektif dan menjadi
pemimpin efektif
3. pemberian asuhan keperawatan
metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah
modifikasi keperawatan primer sehingga keputusan tentang renpra ditetapkan oleh
PP. PP akan mengevaluasi perkembangan pasien setiap hari dan membuat modifikasi
pada rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien.
4. hubungan profesional
hubungan antara profesional dilakukan oleh PP. PP yang
paling mengetahui perkembangan kondisi klien sejak awal masuk sehingga mampu
memberi informasi tentang kondisi klien sejak awal masuk sehingga mampu memberi
iniformasi tentang kondisi klien kepada profesional lain, khususnya dokter.
pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam penetapan rencana tindakan
medik.
5. sistem kompensasi
sistem konpensasi dan penghargaan PP dan timnya berhak
atas kompensasi serta penghargaan untuk asuhan keperawatan yang dilakukan
sebagai asuhan yang profesional. kompensasi dan penghargaan yang diberikan
kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis atau komponsasi dan penghargaan
berdasarkan prosedur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar