Kamis, 10 Maret 2016

METODE PRAKTIK KEPERAWATAN



 METODE PRAKTIK KEPERAWATAN
 

1.   Metode keperawatan primer/utama (Primary Nursing)
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satuorang “registered nurse” sebagai perawat primer yang bertanggung jawab dalamasuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang menjadi tanggungjawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila perawatprimer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan kliendiserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalamandan keterampilannya (associate nurse).

 

Keuntungan
a.   Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
b.   Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif
c.   Memungkinkan penerapan proses keperawatan
d.   Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
e.   Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan

Kerugian
a.   Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
b.   Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain

2.         Metode “modular”
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan olehperawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari mulaimasuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan.Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil danmemiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8 – 12 orangklien.

Keuntungan dan Kerugian:
Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawatan primer.
Semua metode di atas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisiruangan. Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahaspembicara yang sebelumnya. Selain itu kategori pendidikan tenaga yang ada perludiperhatikan sesuai dengan kondisi ketenagaan yang ada saat ini di Indonesiakhususnya di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo metode tim lebih memungkinkanuntuk digunakan, selain itu menurut organisasi rumah sakit Amerika bahwa dari hasilpenelitian dinyatakan 33% rumah sakit menggunakan metode Tim, 25% perawatantotal/alokasi klien, 15% perawatan primer dan 12% metode fungsional (Kron & Gray,1987). Dengan demikian metode tim tepat digunakan model praktik keperawatan profesional
model keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang dapat mendukung asuhan keperawatan. pada aspek struktur, ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan pasien, jenis tenaga disuatu ruang rawat yaitu kepala ruang, clinical care manager (CCM), perawat primer (primary nursing) dan perawat asosiet (PN) serta standar rencana keperawatan. pada aspek proses ini ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer, metode modifikasi perawatan primer merupakan kombinasi dari kedua metode tim dan primer. dengan demikian diharapkan kontinuitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada perawat primer. pelayanan keperawatan sebagai inti dari praktik keperawatan profesional menuntut kemampuan perawat untuk dapat berperan sebagai pengelola pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan MPKP sehingga mutu asuhan keperawatan dapat ditingkatkan 5 sub sistem dalam pengembangan MPKP adalah sebagai berikut
1.    nilai profesional sebagai inti model
pada model ini, PP dan PA membangun kontrak dengan klien atau keluarga menjadi mitra dalam pemberian aasuhan keperawatan. pada pelaksanaan dan evaluasi renpra (rencana keprawatan). PP mempunyai otonomi dan akuntabilitas untuk mempertanggung jawabkan asuhan keperawatan yang diberikan termasuk tindakan yang dilakukan oleh PA. hal ini berarti bahwa membina prforma PA untuk melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai profesional, nilai-nilai profesional digariskan dalam kode etik keperawatan yaitu hubungan perawat klien, hubungan peawat praktik, hubungan perawat teman sejawat, hubungan perawat profesi.
2.    pendekatan manajemen
pada model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada garis koordinasi yang jelas antara PP dan PA. performa PA dalam satu tim menjadi tanggung jawab PP. dengan demikian, PP adalah seorang manajer asuhan keperawatan. sebagai seorang manajer , PP harus dibekali dengan kemampuan manajemen dan kepemimpinan sehingga PP menjadi manajer yang efektif dan menjadi pemimpin efektif
3.    pemberian asuhan keperawatan
metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah modifikasi keperawatan primer sehingga keputusan tentang renpra ditetapkan oleh PP. PP akan mengevaluasi perkembangan pasien setiap hari dan membuat modifikasi pada rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien.
4.    hubungan profesional
hubungan antara profesional dilakukan oleh PP. PP yang paling mengetahui perkembangan kondisi klien sejak awal masuk sehingga mampu memberi informasi tentang kondisi klien sejak awal masuk sehingga mampu memberi iniformasi tentang kondisi klien kepada profesional lain, khususnya dokter. pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam penetapan rencana tindakan medik.
5.    sistem kompensasi
sistem konpensasi dan penghargaan PP dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan untuk asuhan keperawatan yang dilakukan sebagai asuhan yang profesional. kompensasi dan penghargaan yang diberikan kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis atau komponsasi dan penghargaan berdasarkan prosedur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar