Rabu, 02 Maret 2016

FISIOLOGI CAIRAN DAN ELEKTROLIT



FISIOLOGI CAIRAN & ELEKTROLIT


http://scuguide.com/wp-content/uploads/2015/05/fluid-and-electrolytes-kochi-full-1-728.jpg


By:
Desak putu kristian



CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A.      Fungsi Cairan Tubuh
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut dan substansi terlarut (zat terlarut). Zat terlarut berupa elektrolit (K+,Cl-), dan non elektrolit (glukosa, urea).
Fungsi air:
·      Media semua reaksi kimia.
·      Pengaturan distribusi kimia & biolistrik dalam sel.
·      Alat transport hormon dan nutrien.
·      Membawa O2 dari paru – paru ke sel tubuh, dan CO2 dari sel ke paru – paru.
·      Mengencerkan zat toksik.
·      Distribusi panas ke seluruh tubuh.
Fungsi elektrolit:
·      Kofaktor/aktivator enzim.
·      Komponen hormon.
·      Komponen senyawa biologis aktif.

Fungsi cairan tubuh adalah sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel, mengeluarkan buangan-buangan sel, membantu dalam metabolisme sel, sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit, membantu memelihara suhu tubuh, membantu pencernaan, mempemudah eliminasi, mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM).

B.       Komponen Cairan dalam Tubuh
Intracellular fluid (ICF) juga dikenal sebagai sitosol atau matriks sitoplasma, merupakan cairan yang berfungsi untuk memastikan proses seluler berlangsung dengan baik. Cairan intraseluler tidak melakukan tugas tertentu, tetapi membantu dalam banyak fungsi termasuk transduksi sinyal dalam organel, menyediakan tempat untuk sitokinesis, sintesis protein, dan transportasi molekul.

Extracellular fluid (ECF) adalah cairan yang ditemukan di luar sel untuk menjaga sel-sel dan jaringan tubuh. ECF dibagi dua yaitu cairan interstisium/cairan interstisial-limfe sejumlah 80% dari ECF, dan plasma sejumlah 20% dari ECF.

Skema1. Komposisi Cairan Tubuh Manusia

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRi-hNDFcCyJ3LuqeYij6CJa11tiXz-p8Mmoqjw-JDToqBB8LZ5


Tabel 1. Komposisi Elektrolit dalam Tubuh Manusia

       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7rMxPCoS8WU5J1D6iiRekDx3xLX7afKdKHPFz-_CA6j9-GQQsKrY_Qe3r0Js8zyoJ7hprnbmSYtuPtON1xPYTIj8hudHLva9Np6xFcBRZA_lOz3HYzOAeYPxIsJo7azQKY3XgdskYtBs/s1600/komposisi+elektrolit+dalam+cairan+tubuh.jpg


a.        Kebutuhan Tubuh terhadap Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan cairan, dan elektrolit dipengaruhi oleh usia, temperatur lingkungan, stress, dan kondisi sakit.

Tabel 1. Kebutuhan Cairan Berdasarkan Berat Badan Per Hari

Berat Badan
Kebutuhan Cairan Harian
≤ 10 kg
100 ml/kg bb/hari
10 – 20 kg
1000 ml + 50 ml/kg bb/hari
˃ 20 kg
1500 ml + 20 ml/kg bb/hari


b.        Regulasi Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan melalui integrasi fungsi ginjal, hormonal, dan saraf.
Untuk susunan cairan elektrolit silakan lihat link ini https://www.youtube.com/watch?v=SDDaqoOKnrA


c.         Masalah Kesehatan yang Berhubungan dengan Cairan dan Elektrolit
1)        Hipovolemia
Merupakan suatu kondisi kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES). Penyebabnya adalah penurunan masukan cairan, kehilangan cairan abnormal, perdarahan. Tanda klinis: pusing, kelemahan, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria, suhu meningkat, lidah kering, turgor kulit menurun, mata cekung, mukosa mulut kering.
2)        Hipervolemia
Merupakan kelebihan cairan ekstraseluler (CES). Penyebabnya adalah penyakit kronis pada ginjal. Tanda klinis: sesak napas, ortopnea, edema.



DAFTAR PUSTAKA

Armstrong. (1995). Buku ajar biokimia. Jakarta: EGC.

Murray, R.K., Granner, D.K., & Rodwell, V.W. (2009). Biokimia Harper (Brahm U. Pendit, Penerjemah). Edisi 27. Jakarta:EGC.

Harti, A.S. (2014). Biokimia keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar