FISIOLOGI
CAIRAN & ELEKTROLIT
By:
Desak putu kristian
CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
A.
Fungsi Cairan Tubuh
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut dan
substansi terlarut (zat terlarut). Zat terlarut berupa elektrolit (K+,Cl-),
dan non elektrolit (glukosa, urea).
Fungsi air:
· Media semua
reaksi kimia.
· Pengaturan
distribusi kimia & biolistrik dalam sel.
· Alat transport
hormon dan nutrien.
· Membawa O2 dari
paru – paru ke sel tubuh, dan CO2 dari sel ke paru – paru.
· Mengencerkan zat
toksik.
· Distribusi panas
ke seluruh tubuh.
Fungsi
elektrolit:
· Kofaktor/aktivator
enzim.
· Komponen hormon.
· Komponen senyawa
biologis aktif.
Fungsi cairan tubuh adalah sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel, mengeluarkan buangan-buangan sel, membantu dalam metabolisme sel, sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit, membantu memelihara suhu tubuh, membantu pencernaan, mempemudah eliminasi, mengangkut
zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM).
B.
Komponen Cairan dalam Tubuh
Intracellular
fluid (ICF) juga dikenal sebagai sitosol
atau matriks sitoplasma, merupakan cairan yang berfungsi untuk memastikan
proses seluler berlangsung dengan baik. Cairan intraseluler tidak melakukan
tugas tertentu, tetapi membantu dalam banyak fungsi termasuk transduksi sinyal
dalam organel, menyediakan tempat untuk sitokinesis, sintesis protein, dan
transportasi molekul.
Extracellular fluid (ECF) adalah cairan yang ditemukan di luar sel untuk menjaga
sel-sel dan jaringan tubuh. ECF dibagi dua yaitu cairan interstisium/cairan
interstisial-limfe sejumlah 80% dari ECF, dan plasma sejumlah 20% dari ECF.
Skema1. Komposisi Cairan Tubuh Manusia
Tabel
1. Komposisi Elektrolit dalam Tubuh Manusia
a.
Kebutuhan Tubuh terhadap Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan
cairan, dan elektrolit dipengaruhi oleh usia, temperatur lingkungan, stress,
dan kondisi sakit.
Tabel
1. Kebutuhan Cairan Berdasarkan Berat Badan Per Hari
Berat Badan
|
Kebutuhan Cairan Harian
|
≤ 10 kg
|
100 ml/kg bb/hari
|
10 – 20 kg
|
1000 ml + 50 ml/kg bb/hari
|
˃ 20 kg
|
1500 ml + 20 ml/kg bb/hari
|
b.
Regulasi Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan melalui
integrasi fungsi ginjal, hormonal, dan saraf.
Untuk susunan cairan elektrolit silakan lihat link ini https://www.youtube.com/watch?v=SDDaqoOKnrA
c.
Masalah Kesehatan yang Berhubungan dengan Cairan dan Elektrolit
1)
Hipovolemia
Merupakan suatu
kondisi kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES). Penyebabnya adalah
penurunan masukan cairan, kehilangan cairan abnormal, perdarahan. Tanda klinis:
pusing, kelemahan, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi,
oliguria, suhu meningkat, lidah kering, turgor kulit menurun, mata cekung,
mukosa mulut kering.
2)
Hipervolemia
Merupakan
kelebihan cairan ekstraseluler (CES). Penyebabnya adalah penyakit kronis pada
ginjal. Tanda klinis: sesak napas, ortopnea, edema.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong.
(1995). Buku ajar biokimia. Jakarta: EGC.
Murray, R.K., Granner,
D.K., & Rodwell, V.W. (2009). Biokimia
Harper (Brahm U. Pendit, Penerjemah). Edisi 27. Jakarta:EGC.
Harti, A.S. (2014). Biokimia keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar